perbedaan pupuk alam dan buatan
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Berbagai jenis pupuk digunakan dan dikembangkan untuk menyuplai nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk sendiri didefinisikan sebagai salah satu material yang ikut di taburkan dalam tanah atau media tanam dengan tujuan memenuhi unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Material pupuk memiliki berbagai macam rupa dari mulai yang cair hingga padat dari mulai yang alami hingga anorganik.
Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan dan/atau limbah organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa, berbentuk padat atau cairan, yang berfungsi menyuburkan tanah dan mengatasi sifat berbagai sifat yang ada dalam tanah. Sedangkan pupuk anorganik adalah pupuk hasil proses rekayasa secara kimia, fisika dan atau biologi, dan merupakan hasil industri atau pabrik pembuat pupuk. Berikut perbedaan pupuk organik dan anorganik yang lebih jelas.
Bahan Baku dan Jenis
Perbedaan mendasar dari pupuk organik dan anorganik adalah bahan baku pembuatannya. Kandungan unsur hara yang terdapat dalam pupuk organik berasal dari bahan-bahan alami yang menjadi bahan baku pembuatan pupuk organik, sementara pada pupuk anorganik, unsur-unsur yang dikandungnya berasal dari bahan sintetis atau bahan kimia yang ditambahkan.
Bahan-bahan yang dapat digunakan pada pembuatan pupuk organik dapat berasal dari pupuk kandang, kompos, kascing, gambut, rumput laut dan guano. Berdasarkan bahan bakunya, pupuk organik dapat dibuat dari kotoran hewan, dedaunan hijau maupun campuran kedua jenis bahan tersebut. Dedaunan yang digunakan sebagai bahan pupuk akan menghasilkan pupuk hijau. Pupuk hijau sendiri merupakan pupuk yang berasal dari pelapukan tanaman, baik tanaman sisa panen maupun tanaman yang biasa digunakan sebagai pupuk. Bahan yang digunakan untuk pembuatan pupuk hijau misalnya adalah leguminosa atau kacang-kacangan dan azola atau tanaman air yang dipilih karena kaya akan unsur hara terutama kandungan nitrogennya.
Kotoran yang dipilih sebagai dasar pembuatan pupuk organik akan menghasilkan pupuk kandang. Kandungan pada pupuk kandang pun berbeda-beda, terutama dibedakan dari ada tidaknya urine hewan yang dimanfaatkan kotorannya. Selain pupuk hijau dan pupuk kandang, pupuk kompos juga merupakan jenis pupuk organik. Pupuk kompos berasal dari pelapukan bahan organik melalui proses biologis dengan bantuan organisme pengurai, yang biasanya berupa mikroorganisme seperti bakteri, jamur dan kapang, atau makroorgannisme seperti cacing tanah. Dalam pembuatannya, pupuk kompos dapat memanfaatkan atau meniadakan udara.
Berbeda dengan pupuk organik yang memanfaatkan bahan alam, pupuk anorganik menggunakan bahan kimia dalam pembuatannya. Perpaduan bahan kimia yang pada pupuk anorganik akan menghasilkan kandungan unsur-unsur makro yang dibutuhkan tanaman. Pupuk anorganik sendiri dapat terdiri dari jenis pupuk anorganik tunggal dan majemuk. Pupuk anorganik tunggal hanya mengandung satu jenis unsur makro misalnya nitrogen, sementara pupuk anorganik majemuk dapat mengandung lebih dari satu unsur makro misalnya perpaduan unsur nitrogen, pospat dan kalium atau perpaduan nitrogen dan sulfur dalam satu jenis pupuk. Pada pupuk majemuk, unsur hara yang digunakan disesuaikan dengan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh tanaman, seperti diamonium phospat yang mengandung unsur nitrogen dan fosfor.
Kandungan dan Manfaatnya
Pebedaan pupuk alami dan buatan lainnya terdapat pada kandungan dan manfaat yang dihasilkannya. Karena terbuat dari bahan-bahan alami, pupuk organik dapat mengandung baik unsur hara mikro dan makro yang dibutuhkan oleh tanaman serta zat-zat pengatur tumbuh yang dibutuhkan oleh tumbuhan, sedangkan pada pupuk anorganik hanya terdapat unsur-unsur makro yang berasal dari bahan-bahan kimia yang ditambahkan pada pupuk. Unsur hara makro yang dikandung pada pupuk anorganik pun terbatas hanya pada unsur yang ditambahkan. Misal pada pupuk urea hanya terdapat unsur nitrogen, atau pupuk NPK yang hanya mengandung unsur nitrogen, fosfor dan kalium.
Berbeda dengan pupuk anorganik atau buatan, pupuk organik atau pupuk alami dapat mengandung berbagai macam unsur hara makro dalam satu pupuk, seperti unsur karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O2), Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Sulfur (S), Kalsium (Ca) dan Magnesium (Mg). Pupuk alami juga mengandung berbagai jenis unsur hara mikro seperti Besi (Fe), Klor (Cl), Mangan (Mn), Tembaga (Cu), Seng (Zn), Boron (Bo) dan Molibdenum (Mo). Berbagai ZPT juga dikandung pada pupuk organik. ZPT berperan dalam mengatur budidaya tanaman.
ZPT disebut juga hormon pengatur tumbuhan (plant hormone) yang digolongkan dalam lima jenis yaitu auksin, giberelin, sitokinin, etilen dan inhibitor. Penggunaan bahan-bahan alami dari tanaman sebagai pupuk organik dapat merangsang tanaman untuk semakin memproduksi ZPT yang berguna bagi pertumbuhannya. Karenanya penggunaan bahan baku dalam pupuk organik sangat dipengaruhi oleh tujuan penggunaan pupuk. Bila ditujukan untuk memaksimalkan pertumbuhan daun, maka sebaiknya digunakan pupuk organik berbahan daun. Demikian pula bila hendak menggunakan pupuk untuk memaksimalkan pertumbuhan batang maupun buah.
Manfaat penggunaan pupuk anorganik disesuaikan dengan unsur hara mikro yang dikandungnya. Beberapa unsur yang banyak digunakan adalah nitrogen, kalium, fosfor dan sulfur dengan manfaat sebagai berikut :
- Nitrogen (N)
- Kalium (K)
- Fosfor (P)
- Sulfur (S)
Berbeda dengan pupuk anorganik yang memiliki manfaat yang disesuaikan dengan unsur hara yang dikandungnya, pupuk organik memiliki semua manfaat sekaligus, ditambah dengan manfaat dari unsur hara mikro yang juga dikandungnya.
Kelebihan dan Kekurangan
Meskipun mengandung unsur hara yang lengkap, baik unsur hara makro dan mikro, kandungan unsur hara pada pupuk organik atau alami jumlahnya lebih kecil sehingga harus diberikan dalam jumlah yang relatif banyak. Sebaliknya, pupuk anorganik mengandung lebih sedikit unsur hara dan sangat terbatas bergantung dari bahan kimia yang ditambahkan, namun jumlah kandungan tersebut lebih banyak sehingga penggunaannya pun tidak sebanyak menggunakan pupuk organik.
Pupuk organik tidak hanya menyediakan unsur-unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman, namun juga berperan dalam memperbaiki sifat tanah, terutama sifat biologisnya. Menggunakan pupuk organik dapat meningkatkan kemampuan tanah untuk meningkatkan suplai nutrisi yang dapat diserap oleh tanaman. Tidak hanya baik tanaman, pupuk organik juga baik untuk memperbaiki dan menjaga struktur tanah. Pupuk anorganik hanya menyediakan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman sehingga dan tidak dapat meningkatkan kemampuan tanah dalam menghasilkan nutrisi. Penggunaan pupuk anorganik pun harus diberikan dalam takaran yang tepat karena dapat mempengaruhi karakteristik tanah dan pemakaiannya yang berlebihan dapat merusak tanah.
Sementara pupuk organik dapat berperan sebagai penyangga pH tanah yang akan menjaga keseimbangan keadaannya, pupuk anorganik sangat mungkin mempengaruhi keasaman tanah dan mengubahnya. Pupuk dengan kandungan sulfur seperti pupuk ZA dapat dengan cepat mengubah keasaman tanah dengan menurunkan tingkat keasamannya, karena karakteristik ion sulfur yang dibawanya, sehingga penggunaan pupuk anorganik harus disesuaikan dengan karakteristik tanah agar tidak merusak struktur dan keseimbangannya.
Kandungan unsur hara dalam jumlah besar yang dikandung pada pupuk anorganik membuatnya dapat dengan cepat memberikan hasil bagi tanaman. Sedangkan karena mengandung jumlah unsur hara yang kecil, pupuk organik akan lebih lambat memberikan hasil bila dibandingkan dengan pupuk anorganik. Jumlah pupuk organik yang harus digunakanpun akan menjadi lebih banyak bila dibandingkan dengan pupuk anorganik, untuk memberikan jumlah nutrisi yang setara diantara kedua jenis pupuk.
Berbagai perbedaan pupuk alami dan buatan ditunjukkan oleh berbagai jenis pupuk organik dan anorganik. Kedua jenis pupuk memiliki kelebihan dan kekurangannya, namun penggunaannya secara tepat yang tentunya disesuaikan baik dengan karakteristik tanaman, tanah dan kondisi finansial penggunanya akan memberikan hasil yang maksimal.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar